- Mengelola SDA secara Bijaksana
Manusia memanfaatkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
artinya manusia boleh bertindak sewenang – wenang terhadap alam atau
lingkungannya. Tetapi jika sumber daya alam tidak di manfaatkan dengan
sebaik – baiknya akan mengakibatkan kerusakan alam. Maka dari itu SDA
harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik , cara memanfaatkan dan
mengelola SDA tersebut diantaranya :
a. Tidak membuang sampah sembarangan
Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan aliran air tersumbat. Akibatnya saat musim hujan dapat mengakibatkan terjadinya banjir
b. Tidak melakukan penebangan pohon secara liar
Penebangan liar akan membuat hutan gundul sehingga dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor
c. Lakukan reboisasi atau penghijauan agar hutan berfungsi dengan baik
Dengan melakukan reboisasi akan mencegah terjadi tanah longsor dan banjir di kawasan hutan.
d. Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan/
membersihkan lahan dengan cara membakarnya. Saat musim kemarau akan
menyebabkan hutan mudah terbakar secara cepat
e. Berhati – hati dan tidak ceroboh saat melakukan aktivitas di dalam hutan
Tindakan kecerobohan seperti membuang putung rokok sembarangan atau
mematikan api di dalam hutan dapat menyebabkan kebakaran hutan
f. Penanaman hutan bakau di sepanjang pesisir pantai
Selain untuk mencegah abrasi pantai, hutan bakau berfungsi pula untuk
sebagai beteng untuk mengurangi hantaman gelombang tsunami ke daratan.
2. Membuat Sistem Peringatan dini
Bencana alam bisa datang tanpa diduga – duga sebelumnya. Untuk
mencegah dampak buruk / kerugian yang lebih besar, manusia perlu
mengetahui secara dini tanda – tanda/ gejala terjadinya bencana
alam.Untuk itulah dilakukan usaha – usaha untuk membuat peringatan dini
umtuk menghadapi bensana yang datang sewaktu – waktu. Misalnya membuat:
a. Sistem peringatan dini tsunami, yaitu membuat sistem yang
dirancang untuk membuat tsunami, memberi peringatan kepada masyarakat
untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini terdiri atas 2 bagian :
- Peralatan sensor yang dipasang dipantai untuk mendeteksi adanya tsunami
- Jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada masyarakat diwilayah yang terancam bahaya. Semakin cepat informasi yang diterima, maka semakin cepat pula proses evakuasi di lakukan.
b. Sistem peringatan dini gunung merapi
Gunung yang masih aktif selalu dipantau aktivitasnya oleh [os
pengamatan gunung berapi yang terletak beberapa kilometer dari gunung
tersebut. Pos pengamaytan tersebut memiliki peralatan khususyang dapat
memberika informasimengenai aktifitas gunung api. Petugas yang bertugas
di pos pengamatan akan memberikan laporan ke daerah – daerah yang
terancam bahaya mengenai status gunung api tersebut serta tindakan –
tindakan yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya. Status gunung api
dan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Status |
Makna |
Tindakan |
Awas |
Gunung api akan segera atau sedang meletus, atau dalam keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana |
Wilayah yang terancam behaya dikosongkan , koordinasi dan piket penuh |
Siaga |
Gunung api sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana |
Penyuluhan di wilayah bahaya, penyiapan sarana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh |
Waspada |
Ada aktivitas apapun bentuknya dan terdapat kenaikan aktivitas di atas tingkat normal |
Penyuluhan kepada masyarakat , penilaian bahaya, pengecekan sarana, pelaksanaan piket terbatas |
Normal |
Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma |
Pengamatan rutin |
c. BMG ( Badan Meteorologi dan Geofisika )
Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMG adalah salah satu Lembaga
Pemerintah Non-Departemen yang berfungsi untuk melaksanakan tugas –
tugas pemerintah di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika. Salah satu tugasnya adalah melakukan pengamatan cuaca di
wilayah Indonesia. BMG dapat membuat prakiraan cuaca pada suatu hari
berdasar data – data yang diperoleh dari satelit. Perkiraan cuaca dapat
dijadikan acuan bagi lembaga atau masyarakat yang membutuhkan informasi.
Lalu masyarakat atau lembaga tersebut dapat mengantisipasi agar
terhindar dari bahaya atau bencana alam akibat cuaca yabf buruk.
d. Penyuluhan dan penyebarluasan Informasi
Masyarakat Indonesia harisnya mengetahui bahwa negara kita terletak
di daerah yang rawan bencana. Informasi dan pengetahuan yang benar
mengenai bencana alam dan langkah – langkah penyelamatannya sangat
diperlukan masyarakat. Hal ini berfungsi untuk menyelamatkan diri dan
mengurangi kerugian yang ada akibat bencana alam. Misalnya informasi
tentang surutnya air laut secara tiba – tiba sebagai tanda awal tsunami .
Penyuluhan dan penyebarluasan informasi dapat juga melalui desa,
kelurahanatau melalui media cetak maupun media elektronik,
3. Pembangunan fisik yang direncanakan dengan baik
a. Pembangunan berwawasan lingkungan, artinya pembangunan dilakukan
dan direncanakan secara baik dengan memperhatikan kondisi lingkungan
alam serta dampak yang ditimbulkan dari pembangunan itu. Usaha yang
dapat dilakukan antara lain penataan bengunan perumahan di daerah
pegunungan, sehingga tidak menimbulkan longsor
b. Pendirian Bangunan tahan gempa
Di daerah yang rawan gempa , pembangunan rumah dan bangunan lainnya
dibuat dengan konstruksi khusus tahan gempa. Di jepang, kebanyakan
rumahnya di buat tahan gempa. Hal ini disebabkan karena di sana Jepang
merupakan negara yang rawan akan gempa bumi, sehingga diperlukan
bangunan yang tahan gempa dan selalu mengembangkan teknologinya untuk
membuat bangunan yang tahan gempa.
0 komentar:
Posting Komentar